Cari Blog Ini

Sabtu, 09 November 2013

Artikel Tentang Pengangguran

PENGANGGURAN

Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam  perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya  Kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.

Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu Negara. Di negara-negara berkembang seperti  indonesia, dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.

Jenis dan macam pengangguran
Berdasarkan jam kerja 

Berdasarkan jam kerja pengangguran di kelompokan menjadi :

·         Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.
·         Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.
·         Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.

Berdasarkan penyebab terjadinya 
Berdasarkan penyebab terjadinya, pengangguran dikelompokkan menjadi 7 macam:
·         Pengangguran friksional (frictional unemployment)
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerja tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.
·         Pengangguran konjungtural (cycle unemployment)
Pengangguran konjungtoral adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan gelombang (naik-turunnya) kehidupan perekonomian/siklus ekonomi.
·         Pengangguran struktural (structural unemployment)
Pengangguran struktural adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang. Pengangguran struktural bisa diakibatkan oleh beberapa kemungkinan, seperti:
1.    Akibat permintaan berkurang
2.    Akibat kemajuan dan pengguanaan teknologi
3.    Akibat kebijakan pemerintah
·         Pengangguran musiman (seasonal Unemployment)
Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti pretani yang menanti musim tanam,pedagang durian yang menanti musim durian.
·         Pengangguran siklikal
Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.
·         Pengangguran teknologi
Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan atau penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin.
·         Pengangguran siklus
Pengangguran siklus adalah pengangguran yang diakibatkan oleh menurunnya kegiatan perekonomian karena terjadi resesi. Pengangguran siklus disebabkan oleh kurangnya permintaan masyarakat (aggrerate demand).

Penyebab pengangguran

Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan  masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.
Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek  psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya.

Akibat pengangguran

Bagi perekonomian negara 
1.    Penurunan pendapatan perkapita
2.    Penurunan pendapatan pemerintah yang berasal dari sektor pajak.
3.    Meningkatnya biaya sosial yang harus dikeluarkan oleh pemerintah.
Bagi masyarakat 
1.    Pengangguran merupakan beban psikologis dan psikis.
2.    Pengangguran dapat menghilangkan keterampilan, karena tidak digunakan apabila tidak bekerja.
3.    Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan social dan politik.


Kebijakan Kebijakan Pengangguran

Adanya bermacam-macam pengangguran membutuh-kan cara-cara mengatasinya yang disesuaikan dengan jenis pengangguran yang terjadi, yaitu sebagai berikut.

Cara Mengatasi Pengangguran Struktural 
Untuk mengatasi pengangguran jenis ini, cara yang digunakan adalah :
·         Peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja.
·         Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sector yang kelebihan ke tempat dan sektor ekonomi yang kekurangan.
·         Mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi kesempatan (lowongan) kerja yang kosong, dan
·         Segera mendirikan industri padat karya di wilayah yang mengalami pengangguran.

Cara Mengatasi Pengangguran Friksional 
Untuk mengatasi pengangguran secara umum antara lain dapat digunakan cara-cara sebagai berikut.
·         Perluasan kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri-industri baru, terutama yang bersifat padat karya.
·        Deregulasi dan debirokratisasi di berbagai bidang industri untuk merangsang timbulnya investasi baru.
·         Menggalakkan pengembangan sektor informal, seperti home industry.
·         Menggalakkan program transmigrasi untuk menyerap tenaga kerja di sektor agraris dan sektor formal lainnya.
·         Pembukaan proyek-proyek umum oleh pemerintah, seperti pembangunan jembatan, jalan, jalan raya, PLTU, PLTA, dan lain-lain sehingga bisa menyerap tenaga kerja secara langsung maupun untuk merangsang investasi baru dari kalangan swasta.

Cara Mengatasi Pengangguran Musiman 
Jenis pengangguran ini bisa diatasi dengan cara sebagai berikut.
·         Pemberian informasi yang cepat jika ada lowongan kerja di sektor lain, dan
·         Melakukan pelatihan di bidang keterampilan lain untuk memanfaatkan waktu ketika menunggu musim tertentu.

Cara Mengatasi Pengangguran Siklis 
Untuk mengatasi pengangguran jenis ini antara lain dapat digunakan cara-cara sebagai berikut.
·         Mengarahkan permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa, dan
·         Meningkatkan daya beli masyarakat.[1]

Gambaran Kecil Pengangguran di Indonesia


     -

Bada Pusat Statistik (BPS) mencatat angka pengangguran pada bulan Februari 2013 sebesar 5,92% (komposisi) atau sebanyak 7,17 juta orang. Sementara itu, pada Februari tahun lalu jumlah pengangguran sebesar 7,61 juta atau 6,32%. Dengan demikian pengangguran berkurang 440.000 orang atau sekitar 5,7% dibandingkan tahun lalu. 

"Tingkat pengangguran pada Februari 2013 5,92% atau 7,17 juta orang. Februari 2012 sebesar 6,32% atau 7,61 juta. Artinya ada penurunan pengangguran," kata Kepala BPS Suryamin di Gedung BPS, Jakarta, Senin (6/5/2013)

Ia menuturkan, dalam setahun terakhir terjadi peningkatan angkatan kerja (AK) 780 ribu orang. Tercatat Februari 2013 AK sebesar 121,19 juta, sementar Februari 2012 120,41 juta AK.

"Angkatan kerja terjadi peningkatan secara yoy (year on year) 780 ribu orang," ujarnya.

Kemudian untuk kategori bekerja tercatat sebesar pada Februari 2013 sebanyak 114,02 juta. Sedangkan pada periode yang sama tahun 2012 hanya sebesar 112,80 juta.

"Peningkatannya terjadi sebesar 1,2 juta," sebut Suryamin.

Pada februari 2013 terdapat 175,1 juta penduduk usia kerja sekitar 121,2 juta diantaranya aktif dalam kegiatan ekonomi atau angkatan kerja dan sisanya 53,9 juta tidak aktif dalam kegiatan ekonomi atau bukan angkatan kerja.

"Ini dihitung dari struktur penduduk usia 15 tahun ke atas secara yoy," kata Suryamin.

 Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) menyatakan, pada 2012, tingkat PENGANGGURAN DI INDONESIA menurun dari 6,32 persen pada Agustus 2011 menjadi 6,14 persen pada Agustus 2012. Tren penurunan pengangguran ini diperkirakan akan terus berlanjut.

"Pertumbuhan lapangan kerja terus melampaui pertumbuhan tenaga kerja," kata Emma Allen, ekonom ILO, kepada wartawan di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Kamis, 4 April 2013. Tahun lalu, kata Allen, ada penambahan 1,13 juta pekerjaan baru di Indonesia. ILO mencatat, dari 244,75 juta penduduk Indonesia, jumlah tenaga kerjanya sebanyak 118,08 juta orang. 
Selama periode Agustus 2011 hingga Agustus 2012, penurunan pengangguran terjadi di hampir semua provinsi di Indonesia, kecuali Aceh dan Sulawesi Tenggara. Selama periode tersebut, di Aceh, jumlah pengangguran meningkat dari 7,43 persen menjadi 9,1 persen, sementara di Sulawesi naik dari 3,06 persen menjadi 4,04 persen.

Sedangkan penurunan tingkat pengangguran terbesar terjadi di DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Riau, Kalimantan Timur, dan Papua Barat. Allen menyoroti tingkat pengangguran DKI Jakarta yang pada akhir masa survei ILO jumlahnya 9,87 persen. "Ini pertama kalinya dalam 10 tahun angka pengangguran Jakarta di bawah 10 persen," ujarnya.

Hanya, meski terjadi penurunan, pengangguran di kalangan generasi muda masih tinggi. Dari semua pengangguran yang tercatat pada Agustus 2012, sebanyak 56 persen di antaranya berusia di bawah 25 tahun.
Tingkat pengangguran merupakan salah satu faktor penting dalam mengukur kemakmuran suatu negara, karena implikasinya sendiri yang cukup signifikan dalam kehidupan bermasyarakat. Contoh, apabila tingkat pengangguran tinggi, maka tingkat kerawanan sosial seperti kriminalitas akan semakin tinggi juga.
Jumlah pengangguran terbuka pada tahun 2012 mencapai 7,7 juta orang, dan ditargetkan mengalami penurunan pada tahun 2013 menjadi 7,6 juta orang (Tempo.co). pengangguran terbuka adalah mereka yang sedang mencari pekerjaan (belum pernah bekerja sama sekali maupun yang sudah), sedang  mempersiapkan usaha, dan mereka yang belum memulai pekerjaannya.Penyebab terjadinya pengangguran di Indonesia adalah antara lain adalah terjadinya pemutusan hubungan kerja, kelangkaan lapangan kerja, pemulangan TKI ke Indonesia, rasionalisasi karyawan, dll. PHK sering kali terjadi akibat perusahaan yang bersangkutan bangkrut akibat ketidakmampuan mengembalikan kewajiban kepada bank atas modal yang dipinjam atau “kredit macet”. Ketidakmampuan tersebut juga sebagai bentuk dampak krisis moneter atau melemahnya nilai mata uang rupiah terhadap dolar yang juga diakibatkan oleh budaya KKN (korupsi, kolusi, nepotisme) yang tubuh susbur di indonesia.Hal ini seharusnya menjadi salah satu fokus pemerintah dan lembaga negara terkait. Karena Indonesia merupakan negara dengan sumber kekayaan alam yang melimpah, sudah seharusnya tingkat pengangguran dapat diminimalisir dengan adanya lapangan kerja yang banyak. Akan tetapi semua kembali ke sumber daya manusia yang indonesia miliki. Masih banyaknya anak anak yang putus sekolah, dan kualitas pendidikan yang masih belum maksimal, menjadi salah satu faktor penghambat terciptanya sumber daya yang unggul.



No.
Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan
2004
2005
Februari
November
1
Tidak/belum pernah sekolah
336,027
342,656
264,458
2
Belum/tidak tamat SD
668,269
670,055
673,527
3
SD
2,275,281
2,540,977
2,729,915
4
SLTP
2,690,912
2,680,810
3,151,231
5
SLTA Umum
2,441,161
2,680,752
3,069,305
6
SLTA Kejuruan
1,254,343
1,230,750
1,306,770
7
Diploma I,II,III/Akademi
237,251
322,836
308,522
       8
Universitas
348,107
385,418
395,538


Total
10,251,351
10,854,254
11,899,266


2010
2011
2012
Februari
Agustus
Februari
Agustus
Februari
Agustus
59,066
157,586
92,142
190,370
123,213
82,411
547,164
600,221
552,939
686,895
590,719
503,379
1,522,465
1,402,858
1,275,890
1,120,090
1,415,111
1,449,508
1,657,452
1,661,449
1,803,009
1,890,755
1,716,450
1,701,294
2,111,256
2,149,123
2,264,376
2,042,629
1,983,591
1,832,109
1,336,881
1,195,192
1,082,101
1,032,317
990,325
1,041,265
538,186
443,222
434,457
244,687
252,877
196,780
820,020
710,128
612,717
492,343
541,955
438,210
8,592,490
8,319,779
8,117,631
7,700,086
7,614,241
7,244,956



Jika dilihat dari data pengangguran terbuka menurut strata pendidikannya, jumlah pengangguran terbuka dari tahun ke tahunnya mengalami penurunan yang cukup signifikan. Hal ini harus terus dijaga (program mengurangi pengangguran) dengan kebijakan kebijakan terkait masalah ini.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menekan angka pengangguran, yaitu kebijakan makro (umum) dan mikro (khusus). Cara tersebut antara lain ;
1. Memfasilitasi pencari kerja dengan perusahaan
Seperti mengadakan “job fair” untuk mempertemukan pencari kerja dan perusahaan. Karena sering kali masalah yang timbul akibat belum bertemunya kedua pihak tersebut. maka dibutuhkanlah wadah untuk mempertemukannya.
2. Pengembangan kawasan kawasan
Seperti mengadakan program transmigrasi, karena lapangan pekerjaan hanya terpusat pada satu wilayah saja, sedangkan banyak wilayah potensial yang masih bisa dimanfaatkan. Seperti daerah yang subur ditanami oleh komoditas unggulan seperti karet, kelapa sawit, dll.
3. Menumbuhkan jiwa wirausaha masyarakat
Wirausaha atau entrepreunership merupakan salah satu solusi yang cukup efektif untuk menekan angka pengangguran. Maka dari itu dibutuhkan pengembangan jiwa wirausaha yang difasilitasi oleh pemerintah.
4. Memberikan kredit untuk UMKM
Memberikan modal untuk UMKM untuk menjalankan operasional, sehingga dapat menyerap tenaga kerja
Data satatistik angka pengagguran dari tahun 1998 sampai dengan tahun 2008


Data statistik angka pengangguran dari tahun ke tahun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar